Rabu, 28 Mei 2008

Arjuna sadar, selama ini sering menciptakan air mata percuma yang bercucuran keluar, dan peristiwa ini menurut naluri arjun dapat melampiaskan duka seperti bendungan yang dibuka sehingga genangan duka itu dapat membanjir keluar (alis nangis). Akan tetapi dari manakah timbulnya air mataku? Jelaslah, bahwa air mata itu timbul dari pikiran sendiri. Pikiran dilayangkan kepada hal-hal yang sudah lewat, hal-hal yang dianggap merugikan diri sendiri, dianggap tidak cocok dengan apa yang dikehendaki sehingga hal yang telah terjadi itu mendatangkan kekecewa­an yang kemudian menciptakan rasa ne­langsa dan iba kepada diri sendiri, ohh nelangsanya acu," gumamku jika nangis. Jelaslah bahwa duka menguasai batin hanya pada saat arjun tidak sadar, pada saat arjun tidak waspada, pada saat arjuna membiarkan batin diselubungi ke­nangan hal-hal yang sudah lewat. Untuk mengempurnya, seringkali tangis arjuna itu dibuat sewajar-wajarnya tanpa menambah kedukaan yang tiada berarti. ha..ha..ha..ha..

Tidak ada komentar: