Rabu, 11 Juni 2008

Di dalam kehidupan terdapat bermacam kebutuhan yang kesemuanya amat penting. Kecukupan lahiriah berupa pangan dan papan. Ke­sehatan jasmani. Kerukunan dalam keluarga, dan sebagainya lagi. Semua itu merupakan bagian-ba­gian dari kelompok yang dinamakan keperluan atau kebutuhan hidup. Dan kesemuanya itu perlu, tidak kalah pentingnya dari bagian yang lain. Memen­tingkan satu bagian saja merupakan kebodohan karena yang satu harus ditutup oleh yang lain. Orang yang hidupnya kaya raya dan serba kecu­kupan, tetap saja akan menderita dalam hidupnya kalau kesehatan
nya terganggu.

Orang yang sehat sekalipun tetap akan menderita kalau kekurangan makan dan pakaian.
Bahkan orang yang sehat dan kaya sekalipun akan hidup menderita kalau tidak mempunyai kerukunan dalam keluarga. Arjuna akan melihat ini sebagai landasan diri dalam bertindak, berprilaku sepandajng hidup ini.

Jika melihat di waktu sakit berat, orang yang kaya akan rela kehilangan semua kekayaannya asalkan dia sembuh. Sebalik­nya, orang sehat melupakan segala dan mati-mati­an mempertaruhkan kesehatannya demi mengejar dan menumpuk harta benda. Demikianlah kenyataannya, hidup ini merupakan sekelompok kebu­tuhan-kebutuhan yang memang mutlak penting dan kesemuany saling berkaitan. Tugas Arjuna adalah berusaha memupuk segala kebaikan diri untuk mencapai kesempurnaan hidup yang tentu saja menjadi tujuan hidup keluarga, serta tetap memandang keluarga sebagai pijakan dasar hidup dalam melangkah.
Angin pagi ditaman anggrek buatanku sendiri amat sejuk dan me­nyegarkan udara yang bersih itu. Cuaca amat lembut dengan cahaya matahari yang belum mun­cul sepenuhnya, mengecat segala sesuatu dengan warna keemasan yang cemerlang. Mutiara-mutiara embun bergantung di ujung daun-daun pohon berkilauan amat indahnya, juga ujung rumput-rumput hijau subur dihias mutiara embun sehingga sekilas pandang rumput-rumput itu seperti hiasan yang dirias mutiara.

Sinar ma­tahari lembut yang menerobos celah-celah daun pohon menciptakan seberkas cahaya yang mempe­sonakan, seolah-olah merupakan bukti hubungan yang tak terpisahkan antara bumi dan langit. Apa­kah artinya bumi tanpa adanya cahaya matahari yang menghidupkannya dan yang membuatnya demikian indahnya? Sebaliknya, apa pula artinya cahaya matahari tanpa adanya bumi yang menam­pungnya? Kesatuan keagungan ini menciptakan kemujijatan, kebesaran, dan keindahan yang amat hebat dan mengharukan. Disinilah Arjuna mampu duduk sendiri termenung memandang dan mambayangkan keindahan serta keagungan alam yang membawa decak kekaguman di hati seorang anak kecil seperti diriku.

Bersama Para Blogger

Matahari tersembul dari permukaan taman disebelah ti­mur rumahku, menciptakan jalur keemasan di atas pohonan yang tenang dan berwarna hijau gelap. Kadang-kadang nampak badan bayanganku tersembul, putih berkilauan, hanya sekelebatan saja karena bayanganku itu segera menyelam kembali dan membuat lingkaran yang makin melebar di permukaan tanah yang ditumbuhi hijau rumput taman. Kadang-kadang ada harapan baru yang menimbulkan suara dan nyanyian hatiku memecah ketika rasa senang dan kagum menyelimuti hatiku, pada perkembangan dunia maya yang menjadi bagian dari hidupke sekarang.

Namun segala sesuatu yang berkaitan dunia teka-teki mendatangkan rasa penasaran yang berkepanjangan. Begitupula dengan kehadiran sebuah dunia blogg membuat Arjuna menjadi tertarik untuk mengarungi dunia maya ini dengan harapan segala bentuk sentuhan seni kreasi terwujud dan mampu diterjemahkan jiwa arjuna dengan santun. Hati yang menukik tajam pada keinginan untuk berkreasi yang membuahkan rasa yang makin peka terhadap pentingnya memahami dunia teknologi ini.

kesimpulan Arjuna adalah kenapa mesti menjauhkan diri terhadap teknologi selagi hidup kalau akhirnya semua inipun akan mendatangkan kesukaan? Kena­pa mesti menyusahkan sesuatu setelah mengetahui benar bahwa segala sesuatu di dunia ini indah adanya?, jadi perkenalkanlh dirimumu pada dunia ajaib ini. Di sinilah kesadaran seorang anak sederhana, miskin, bodoh ingin menampilkan sebuah hasil karya apa adanya dengan tujuan ingin menjadi bagian dari dunia yang luar biasa ini.

Kesenangan dan kesusahan itu hanya seperti angin lalu saja, datang silih berganti dan menjadi permainan daripada pikiran sendiri. Kekosongan akan pengetahuan (IT) mempengaruhi mata sehingga orang tidak lagi dapat menikmati keindahan terlebih bagi kehadiran dunia blog ini. Akan tetapi, setelah Arjuna membuka mata dan melihat kenyataan tentang dunia baru ini Maka, Arjuna dapat menikmati keindahan di pagi hari, siang, maupun di malam hari selalu lebih bersemangat dan penuh harapan baru. Selamat buat para blogger yang mampu menciptakan hasil karya seni luar biasa dan penuh dengan sentuhan kreasi yang tak terpikirkan oleh arjuna.

Jumat, 06 Juni 2008

Apa

dan

bagaimana

cinta kasih itu?...

Ahh, mana mungkin anak kecil seperti Arjuna dapat menggambarkan bagaimana adanya cinta kasih itu? Sama dengan harus menggambarkan bagaimana adanya Tuhan itu!.

Yang penting bagi Arjuna, adalah tahu apa sesungguh­nya yang bukan cinta itu!, Selama ada kepentingan yang ingin disenangkan melalui orang yang kita cinta, maka mana mungkin ada cinta kasih? Yang ada tentulah hanya kekecewaan, kedukaan, kebencian dan permusuhan belaka!”. Jadilah Arjuna berharap cinta kasih orang tua yang tulus itu mampu menyentuh rasa cinta si anak ini yang kadang-kadang kabur dan ngak jelas ini.


Api....?

Asap....!

Abu....!

Cinta....?

Kepuasan....!

Kesenangan....!

Akhirnya....?

Kecewa....!

Sengsara....!

Benci....!

Aku ada Cinta tiada!

Sesungguhnya dalam hati Arjuna memandang bahwa cinta itu mendatangkan kesenangan, kebanggaan dan sebagainya. Akan tetapi seringkali arjuna merenungkan bahwa setiap orang manusia itu kalau sudah dinilai, sudah pasti mengandung dua sifat bertentangan, ada baik tentu ada buruknya. Mencinta dengan dasar rasa ketertarikan, padahal hal tersebut dapat pudar, dapat lenyap dan dapat berkurang menurut suasana hati yang m,emandangnya. Begitu, rasa bosan datang, sehingga yang menjadi pendorong cinta itu pudar atau lenyap maka cinta­nya turut lenyap.

Dan harus diingat lagi bahwa hal-hal yang dianggap baik dan menyenangkan itu hanya dianggap demi­kian karena belum tercapai oleh harapan, akan tetapi apabila sudah berada di tangan kita, biasanya muncul penyakit bosan dan segala keindahan itu sudah tidak nampak sebaik sebelum terdapat!” Arjuna sendiri ngeri apabila berhadapan dengan penyakit "bosan" ini. Langkah Arjuna jika berhadapan dengan penyakit ini rasa sadar yaitu berhak untuk menikmati hidup, berhak se­penuhnya! Akan tetapi, PENGEJARAN terhadap kesenangan itulah yang menye­satkan! Ini merupakan kenyataan, bukan teori atau pendapat kosong belaka. Arjuna harus waspada dan sadar akan kenyataan ini untuk menyentuh rasa bosan menjadi keriangan tersendiri.