Rabu, 21 Mei 2008

Mengenal Anak Kita

Tak bisa dipungkiri bahwa usia balita, tepatnya masa antara usia dua belas bulan hingga empat tahun merupakan masa ingin tahu anak yang terbesar. Orang dewasa sering salah mengartikan rasa ingin tahu yang luar bisaa ini dengan menganggap anak-anak ini tidak mempunyai kemampuan untuk berkonsentrasi. Mereka tidak tahu maksud dari tindakan-tindakan yang dilakukan anaknya seperti memecahkan vas bunga, mencoba menggapai lampu pijar, mendekati kompor yang sedang menyala dll.

Sesungguhnya anak-anak itu sedang belajar. Seorang anak kecil, memiliki keinginan yang besar untuk belajar biasanya dihubungkan dengan proses yang terjadi pada seseorang yang sedang mendapatkan ilmu, sedangkan mendidik adalah proses belajar yang dituntun oleh seorang guru atau sekolah. Karena hal itulah orang kadang merasa bahwa pendidikan formal dimulai pada usia enam tahun, proses belajar yang lebih penting lainnya pun mulai pada usia enam tahun.

Ketika anak berusia enam tahun , ia telah mempelajari hampir semua fakta dasar mengenai dirinya dan keluarganya. Ia telah belajar mengenal tetangga dan hubungannya dengan dirinya, serta lingkungan sekitarnya dan fakta-fakta dasar lainnya. Hal ini dilakukan sebelum ia melihat sebuah ruangan kelas. Namun sayang sekali banyak orang yang meremehkan kemampuan belajar anak kecil, meskipun pengalaman telah membuktikan bahwa kita dapat berjalan, berbicara pada umumnya terjadi pada usia balita. Orang tua justru lebih suka mengekang dan mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang kita anggap lebih baik. Kita bahkan lebih sering menghalangi proses belajar anak pada usia ini dengan berbagai dalih, seperti ; agar tetap bersih , aman dll. Berbagai metode telah dipergunakan untuk mengatasi rasa ingin tahu

Metode pengalihan perhatian yang menghambat rasa ingin tahu anak berikutnya adalah dengan dengan mengembalikan dia ke dalam kerangkeng ( boks ). Sesungguhnya kalau mau jujur kita bisa bertanya manfaat boks itu untuk siapa ? Untuk anak ataukah untuk orang tuanya ? Hanya sedikit orang tua yang menyadari betapa merugikannya sebuah boks. Boks menghambat perkembangan penglihatan anak, ketangkasan tangan dan kakinya, koordinasi tangan dan mata serta berbagai macam kemampuan yang lain.

Maka jangan menghambat anak untuk belajar pada periode kehidupannya ketika keinginan untuk belajar sedang berada pada puncaknya. Namun justru pada periode ini kebanyakan kita menjaga supaya anak tetap bersih, cukup makan. Aman dari dunia sekitarnya , tapi kosong dari proses belajar. Belajar adalah permainan yang paling hebat dalam kehidupan ini dan paling menyenangkan

Tidak ada komentar: