Rabu, 28 Mei 2008

Kejujuran

Dan kepalsuan-kepalsuan melalui kata-kata manis dan senyum buatan ini oleh kita dinamai peradaban. Sesungguhnya pera­daban yang tidak beradab. Arjuna namakan pula kesopanan. Kesopanan yang tidak sopan. Arjuna sudah terbiasa untuk menilai keadaan luarnya saja. Inilah yang menye­babkan Arjuna sering tergelincir oleh kemanisan kata-kata dan sikap palsu. Arjuna tidak lagi peka untuk mengenal keadaan yang lebih mendalam, karena perasaan Arjuna sudah dibikin tumpul oleh kebiasaan menilai kulit cinta itu. Maka diobral orang­lah kata-kata “aku cinta padamu” se­hingga tidak ada artinya lagi. Diobral juga senyum palsu, sikap meng­hormat, menjilat, yang kesemuanya itu sesungguhnya tidak wajar dan palsu ada­nya. Hal ini dapat Arjuna lihat jelas sekali terjadi di sekeliling kita, bahkan dalam diri kita, kalau saja kita mau membuka mata memandang dan mengamati apa adanya. Dapatkah kita hidup tanpa men­jadi hamba kepalsuan ini?, marilah belajar mengarungi peradaban secara jujur

Tidak ada komentar: